Translate this blog, choose to your language

Senin, 11 Januari 2016

Dawamin Dzikir Ayat Kursi , Banyak Faedah Manfaatnya !


Dawamin Dzikir Ayat Kursi , Banyak Faedah Manfaatnya !
Allaahu laa ilaaha illaa huwal hayyul qayyuum laa ta-khudzuhu sinatuw walaa naum, lahu maa fis samaawaati wamaa fil ardhi man dzalladzii yasyfa’u ‘indahu illaa bi-idznih, ya’lamu maa bayna aydiihim wamaa khalfahum walaa yuhiithuuna bisyay-im min ‘ilmihi illaa bimaa syaa-a, wasi-‘a kursiyyuhussamaawaati wal ardh, wa laa ya-uuduhu hifzhuhumaa wahuwal ‘aliyyul ‘azhiim {255}
“Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia yang hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa’at di sisi Allah tanpa izin-Nya. Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Mahatinggi lagi Mahabesar.”
(Q.S. Al-Baqarah: 255)
Ayat kursi ini istimewa. Di pesantren Daarul Quran, santri-santri membaca dzikir ini setiap selesai sholat.
Siapa yang membaca ayat kursi ini di ujung sholatnya, maka tidak ada yang menghalangi antara dia dengan surga, kecuali kematian, sesuai dengan hadits berikut.
“Barangsiapa yang membaca ayat Kursi pada setiap selesai sholat fardhu, maka tidak ada dinding pemisah antara orang itu dengan surga kecuali kematian”.
(Hadits Riwayat Ibnu Sunni dari Abu Umaamah Al Baahili dishohiihkan oleh Syaikh Al Albaany)
Santri-santri di Daarul Quran dalam satu hari minimal lima kali membaca ayat kursi, dikali 30 hari, dikali satu tahun, dikali enam atau tiga tahun dia di Daarul Quran, sebanyak itulah dia membaca ayat kursi. Belum lagi di luar waktu sholat seperti dzikir pagi dan petang.
Allah, tidak ada Tuhan kecuali Dia. Tidak ada yang kita harapin, kita butuhin, kita perlu banget pertolongan dan bantuannya, kecuali Allah.
Ada persoalan apa aja, kita tidak mencari orang, tapi kita mencari Allah.
Kita memang harus ikhtiar, mencari orang. Tapi, kita tempatkan setelah kita mencari Allah.
Itu pun tidak akan pernah kita sejajarkan dengan Allah SWT. Laa ilaaha illaa huwa, tidak ada Tuhan selain Allah.
Ikhtiar kepada manusia kita tempatkan sebagai ikhtiar saja.
Bukan karena pekerjaan, kita bisa makan, tapi karena Allah.
Kita memang harus bekerja, tapi sebagai ibadah dan akhlaq kita kepada Allah.
Bukan karena kita berusaha, kita bisa jadi senang, kaya, hidup cukup dan bisa mencukupkan orang lain. Tapi, karena Allah.
Usaha, dagang, bisnis, kita tempatkan di tempatnya ikhtiar, akhlaq, dan ibadah. Allah menyuruh kita berdagang, berniaga, berusaha mencari rezeki yang halal.